Jumat, 10 Januari 2020

Pengalaman Bekerja Tambang Bawah Tanah Underground PT Freeport Indonesia

Sedikit berbagi pengalaman saya ketika pernah bergabung di salah satu perusahaan mining multinasional tambang emas terbesar di Indonesia. Pasti sudah tahu apa yang akan saya sebut, PT Freeport Indonesia. Perusahaan dengan nilai 240-260ribu ton ore dalam sehari, bisa bayangkan berapa produksi dalam setahun? Saya tidak akan membahas itu panjang dan lebar karena kalau Anda mengetik di google jumlah produksi nya langsung terlihat list muncul di pencariannya. Saya akan langsung bercerita tentang pengalaman yang saya anggap berharga dalam hidup saya.  kalau tidak saya tulis mungkin hanya jadi angin lalu semata, paling tidak ketika saya menulis di blog ini saya berharap nanti anak cucu saya bisa membacanya jadi sebuah kenangan kalau kakek nya pernah bekerja diperusahaan itu 😅.
Waktu itu berawal dari berita informasi dari salah satu kakak tingkat kami yang bekerja disana memberitahukan di WAG Alumni Hiperkes UNS bahwa sedang membutuhkan kandidat seorang Safety Training Officer, beberapa persyaratan requirement dibawahnya. Ketika itu saya kondisi masih bekerja disalah satu perusahaan O&G Service Company, sedang mengerjakan persiapan CSMS untuk tender di beberapa owner seperti PHE, Total E & P Indonesie, Medco dll. Melihat ada tantangan yang lebih baik kenapa tidak ambil. Lalu saya mencoba apply email tersebut. Dan menunggu waktu dua minggu tiba-tiba ada panggilan dengan nomor telepon dengan kode +0901, dengan senang hati langsung saya angkat. ternyata salah satu kontraktor PTFI yaitu PT Redpath Indonesia. Langsung pada saat itu juga dilakukan sesi interview jarak jauh kurang lebih 1 jam bergantian dari HR mansupply PTRI dan User Safety Training Dept, dengan berbagai macam pertanyaan seperti pengalaman dan jobdesk selama kerja, sudah pernah mengikuti training apa saja, dan lain-lainnya.
Singkat cerita HR mengakiri sesi interview dan beberapa hari ke depan akan ada email atau telepon memberitahu jika lolos seleksi.
Satu minggu setelah sesi interview jarak jauh tersebut tiba-tiba ditelepon HR bahwa saya lolos seleksi karena sudah dianggap memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan pihak user. Pihak HR memberikan sebuah surat pengantar untuk melakukan medical check up di PT SOS Internasional. Selang 1 jam PT SOS kode telpon 021 menelepon saya untuk membuat jadwal MCU, saya mengambil hari sabtu agar tidak bentrok dengan kerjaan dan melakukan persiapan agar badan kondisi fit pas dilakukan MCU disana. Dan akhirnya saya melakukan MCU disana, banyak fasilitas penunjang mcu yang tersedia tidak seperti perusahaan mcu lain tetapi ini beneran komplit. Dan kebanyakan yang datang kesini kalau tidak orang Expat ya calon pekerja yang akan melakukan pekerjaan ke PTFI. Karena memang standar PTFI pekerja sebelum mulai bekerja disana wajib discreening kesehatan terlebih dulu. MCU yang dilakukan meliputi cek fisik meliputi cek TB, BB, tulang otot (seluruh baju dibuka pas sesi ini), pengambilan darah untuk cek HIV test darah, cek urine dllnya, Lalu cek rontgen dada depan dan samping, cek buta warna, cek Spirometri dan audiometri, dan test treatmill. Dan setelah melalui MCU selama 3 jam tersebut alhamdulillah sesi itu selesai juga pada sesi terakhir diberi snack dan konsumsi makan siang. Oleh petugas SOS disuruh kembali dan nanti akan dihubungi oleh HR PTRI nya.
4 hari berikut nya saya mendapatkan kabar bahwa hasil MCU nya lolos, melalui sambungan telepon 0901 itu juga saya dikabari untuk dipersiapkan segala macam barang kebutuhan selama kerja di PTFI seperi baju, obat-obatan dan lain-lainnya. Lalu pihak HR mengirimkan via email sebuah tiket boarding pesawat yaitu AIR FAST Indonesia untuk pemberangkatan 2 minggu setelah telepon tersebut. Jadwal pemberangkatan yang tertera di tiket pesawat tersebut subuh dini hari yaitu pukul 05:00 WIB Bandara Soekarno Hatta.
Sekian Blognya nanti dilanjut kembali ya dilain waktu. ..
Bersambung

Sabtu, 28 Desember 2019

Tahapan Bagaimana Menjadi HSE dari Nol sampai Expert

Hal yang perlu dikuasai seorang HSE itu tergantung di industry mana kerjanya dan apa tanggungjawab (responsibility) dan tanggunggugat (accountability) sesuai posisi hirarki kerja dalam organisasi/perusahaannya.

Tidak ada jalan singkat utk mendapat kerja atau mendapat posisi lebih baik misal melalui sertifikasi yang harus diambil seperti AK3U, dijamin lebih baik utk mendapatkan kerja.
Melainkan semua bergantung pribadi, nasib, doa dan restu, dan usaha upayanya.

HSE UK menyederhanakan bahwa seorang HSE itu harus bisa melakukan Plan Do Check Act sesuai posisi hirarki kerja dalam organisasi/perusahaannya_ (INDG275 - Successful health and safety management deals with Competence, dan HSG65 five steps to covers competence Managing for Health and Safety).

Bila di detailkan maka harus dibagi sesuai per posisi struktur pekerjaan dan elemen kompetensi umum dan kompetensi spesifik apa yang harus dipunyai di masing-masing posisi.

Contoh yang ada di Australia untuk sektor industri konstruksi atau perusahaan yang mengawasi dan mempunyai tim konstruksi, maka elemen kompetensi konstruksi di setiap posisi yang ada yang mesti dipunyai bisa dibaca di CSCF Book: A Construction Safety Competency Framework: Improving OH&S performance by creating and maintaining a safety culture.
Semakin anda telah dididik (di perkuliahan) atau dilatih (lewat pelatihan internal dan external perusahaan/organisasi), maka kesiapan anda mengisi berbagai posisi dan menguasai berbagai elemen kompetensi (berupa ilmu pengetahuan atau informasi yang harus dan mampu dipahami dan dimengerti), anda akan semakin tinggi kompetensinya dan bernilai jual lebih baik.

Contoh elemen kompetensi di industri penerbangan menurut ICAO dibagi menjadi elemen kompetensi berikut ini:
1. Company / Organization Management systems
2. Regulatory framework and intent
3. Oversight techniques
4. Organizational safety performance
5. Organizational safety culture
6. Confidentiality of sensitive information
7. Communication skills
8. System interactions and interfaces (Systems thinking)
9. Analytical skills
10. Decision‐making skills
11. Open‐mindedness
12. Assertiveness
13. Teamwork
14. Judgment
15. Human and organizational factors
16. Safety‐critical implications
Bila menguasai semua elemen kompetensi diatas, maka seseorang bernilai jual dan layak menjadi VP HSE di industry penerbangan.

Di Indonesia, telah ada KepMen no 42 / MEN/III/2008 tentang ada SKKNI kompetensi K3  yang diperbaharui dengan SKKNI no 38 tahun 2019.
Secara umum sistem kompetensi itu dibagi antara:

  1. Dua (2) level (INSHPO: Practicioner & Professional yang di petakan ke 3 posisi yaitu Officer, Advisor, Coordinator (Manager & up),
  2. Tiga (3) level (dipakai di banyak perusahaan dan organisasi dan dipetakan ke masing-masing posisi: Basic, Skilled, Mastery),
  3. Empat (4) level (awareness, basic, skilled, mastery/expert yang dipetakan ke masing-masing posisi)


Contoh di spesialisasi bidang keselamatan proses, umumnya 4 level sistem kompetensi itu yang dipakai di perusahaan internasional untuk menentukan seseorang layak di posisi apa dalam organisasinya, apakah di struktur teknis atau/dan di struktur manajemen perusahaan.
Seseorang seperti saya biasanya diplot di struktur teknis tertinggi spesialisasi bidang keselamatan proses, tapi belum tentu memegang posisi tinggi di struktur manajemen perusahaan.  Namun posisi struktur teknis vs posisi struktur manajemen ini penting dan diperlukan di organisasi / perusahaan tertentu yang biasanya besar, skala internasional.

Siapa yang disebut sebagai seseorang yang kompeten?
OSHA 1926.32 butir (f) menyebutnya sebagai seseorang yang dapat mengidentifikai dan memprediksi bahaya di area kerjanya atau untuk tim-nya dimana ada kondisi berbahaya, tidak sehat, berpotensi mematikan kepada pekerja dan orang-orang yang mempunyai otorisasi untuk menghapus dan mencegah semua kondisi tersebut.

Apa saja isi elemen kompetensi?
Elemen kompetensi itu berisi kompetensi umum dan kompetensi teknis sesuai bidang dan posisi kerjanya.

Contoh kompetensi umum itu berisi hal seperti berikut ini:

  1. Mampu dan bisa memakai komputer dengan berbagai software seperti MS Offices, Internet Explorer, Email correspondence.
  2. Mampu dan paham struktur organisasi, kebijakan, dan prosedur organisasi / perusahaan.
  3. Paham dan menguasai informasi peraturan dan standar daerah, negara, dan internasional terkait bidang HSE sesuai spesialisasinya.
  4. Menguasai teknik presentasi sesuai peserta rapat / pelatihan / konferensinya.
  5. Menguasai teknik negosiasi sederhana sampai tingkat lanjutan terutama yang menyangkut harga dan rahasia perusahaan.
  6. Mampu dan paham hal-hal dasar yang harus dilakukan untuk koordinasi agar tercapainya suatu tujuan dan selesainya sebuah pekerjaan, menjelaskan tanggung jawab dan tanggung gugat untuk masing-masing posisi.
  7. Mampu membuat laporan dan menjelaskan isi laporan sesuai bidang kerjanya.
  8. Dan seterusnya.


Contoh kompetensi teknis adalah sebagai berikut:
1. Hazard identification and management
2. Risk assessment and management
3. Safe work practices and management
4. Construction safety and planning
5. Drilling and Subsurface safety and management
6. Process Safety Engineering and Management
7. Road, Aviation, Transportation safety and management
8. Dan seterusnya.

Harus paham industry dan perusahaan apa yang hendak dimasuki – bahaya dan karakteristik industrinya apa saja, spesialisasi dan kompetensi umum HSE apa yang disukai dan hendak dikuasai sesuai bidang dan industrinya, sistem kompetensi yang ada di perusahaan yang dituju ada berapa level secara umum sehingga bisa ditentukan target dan tujuan sesuai berapa umur dan posisi yang hendak digenggam di perusahaan/organisasi yang dituju._
Untuk kecocokan kompetensi dengan kebutuhan NKRI, lihat Kepmen dan SKKNI yang ada.
Jurus umum yang mesti dikuasai seorang HSE professional:

  1. Pahami international standards and requirements, spt ISO, NFPA, ASME, OSHA dll sesuai nature organisasinya
  2. Pahami peraturan nasional, mulai dr UU, PP hingga perda setempat dgn organisasi
  3. Pahami sistem management organisasi termasuk prosedur, WI, internal standards, policy dll
  4. Pahami Bisnis proses organisasi/perusahaan dan technical standards and procedure
  5. Pahami issue terkini berkaitan dgn hse, misalnya insiden yg lg viral, terobosan baru, hse 4.0 dll