Sabtu, 28 Desember 2019

Recognized And Generally Accepted Good Engineering Practices (RAGAGEP)

Mengenal RAGAGEP

Kekurangan HSE personnel secara umum di Indonesia adalah "umumnya berpikir atau berkesimpulan semua hal diatur atau ada aturannya atau ada standarnya"; padahal ya tidak juga.
Entah mungkin ini hasil pelatihan AK3 yang umumnya terlalu textbook, tidak banyak studi kasus, sehingga banyak lulusan pelatihan tersebut kurang kaya apa yang ada dan terjadi di lapangan. Sehingga sebagian kaku dengan aturan dan textbook tanpa menawarkan solusi yang baik bagi semua pihak. Memang ada saatnya aturan perlu ditegakkan selurus lurusnya, namun ya tidak di semua kasus.

Contoh hal Project Management, tidak ada standardnya, tapi ya ada rujukannya yaitu prinsip dalam PMBOK.
Proyek yang HSE nya "bagus" budgetnya, ada dukungan kebijakan dari pimpinan tertinggi, pastilah akan mencapai targetnya dengan catatan semua aturan ditegakkan dan ada solusi yang sebagian besar memuaskan semua pihak untuk semua hal yang dihadapi.

Sama seperti kriteria aman bekerja di ketinggian, aturan ada seperti Permenaker no 9 thn 2016 tapi ya hal2 seperti batasan kecepatan angin utk kriteria aman bekerja di ketinggian ya tidak diatur di aturan tersebut.
Rujukannya ada yaitu prosedur masing masing perusahaan seperti batasan kecepatan angin 10 knot, 25 knot, 30 knot dll. yang berbeda beda antara perusahaan yg berlainan.
Contoh lain lagi, bekerja di penggalian (excavation), kriteria ijin kerja penggalian berbeda2 antara perusahaan, ada yg 1.2 m, 1.4 meter dan kapan perlu dibuat dinding penahan tanah yg perlu ditinjau sesuai jenis tanahnya. Ini salah satu contoh RAGAGEP.

Di bidang engineering (rekayasa teknik) berlaku banyak hal RAGAGEP, misal di piping utk mencegah erosi yg berakibat penipisan dinding pipa, biasanya laju alir didalam pipa dijaga di minimum 3m/s, 6 m/s, 12 m/s tergantung ukuran pipa dan jenis fluida yang mengalir didalam pipa tersebut seperti air, angin/udara, minyak, gas, bahan kimia, dll.

Supaya menjadi HSE yang profesional, jangan batasi diri anda dengan hanya mengenal aturan dan standar. Expose lah diri anda ke berbagai jenis pekerjaan dan praktek bekerja aman termasuk rekayasa teknik, anda akan menemukan banyak hal yang tidak diatur standar atau aturan, namun ada praktek yang direkomendasikan atau diakui atau petunjuk praktis yang dikenal dan disetujui profesional di bidangnya.

Sebelum menjadi recommended practice atau praktek yg direkomendasikan, biasanya disebut sebagai
"Recognized And Generally Accepted Good Engineering Practices" (RAGAGEP) - are the basis for engineering, operation, or maintenance activities and are themselves based on established codes, standards, published technical reports or recommended practices (RP) or similar documents.

Kebanyakan RAGAGEP ini bila diakui sebagai praktek yang disetujui di level international, akhirnya akan jadi standard atau aturan yang dipakai di international level juga.

Examples of RAGAGEP

1.Widely adopted codes
Certain consensus standards have been widely adopted by federal, state, or municipal jurisdictions. For example, many state and municipal building and other codes incorporate or adopt codes such as the National Fire Protection Association (NFPA) 101 Life Safety and NFPA 70 National Electric codes.

2.Consensus documents
Certain organizations like the American Society of Mechanical Engineers (ASME) follow the American National Standards Institute's (ANSI) Essential Requirements: Due process requirements for American National Standards (Essential Requirements) when developing consensus standards and recommended practices. Under the ANSI and similar requirements, these organizations must demonstrate that they have diverse and broadly representative committee memberships. Examples of consensus documents include the ASME B31.3 Process Piping Code and the International Institute of Ammonia Refrigeration's (IIAR) ANSI/IIAR 2-2008 — Equipment, Design, and Installation of Closed-Circuit Ammonia Mechanical Refrigerating Systems. Such consensus documents are widely used as sources of RAGAGEP by those knowledgeable in the industry.

3. Non-consensus documents
Some industries develop non-consensus engineering documents using processes not conforming to ANSI's Essential Requirements. Where applicable, the practices described in these documents can be widely accepted as good practices. For example, the Chlorine Institute's (CI) "pamphlets" focus on chlorine and sodium hypochlorite (bleach) safety and are used by some companies handling these materials. Note that OSHA also recognizes applicable manufacturer's recommendations as potential sources of RAGAGEP.

4. Internal standards and/or Procedures
For example, The preamble to the PSM standard recognizes that employers may develop internal standards or procedures for use within their facilities to ensure implementation of safe work practices, process safety management, safety management system and improve its safety culture .

 5. Applicable manufacturer’s recommendations.
The operating instructions and manuals that come with a piece of equipment may include maintenance schedules and other information that would be considered RAGAGEP.

ini contoh RAGAGEP yg kelima. Jadi secara umum ada 5 RAGAGEP yang mesti diketahui dan dipahami HSE Profesional yang ingin bekerja di level regional dan internasional.
Banyak baca, banyak bertanya, jangan segan nimbrung ikut berdiskusi agar citra dan kemampuan diri berkembang.
Jangan kaku hanya tahu aturan dan standar saja.

Ditulis ulang oleh Anto Maryadi disadur dari Alvin Alfiyansyah Lo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk kesempurnaan blog, mohon setelah baca dikomen ya